Kamu
adalah belahan jiwaku. Menemani, melihatmu tumbuh dan berkembang adalah
kepuasan buatku, melihat senyummu adalah kebahagiaan terindah yang salalu
kuimpikan.
NAILA dan NAREL
aku
didik kamu dengan agama dan budi pekerti
yang baik, aku ajarkan arti keluarga padamu, aku ajarkan apa yang tidak kamu
tahu.
Kamu
ibarat kertas putih yang siap kutulis apa aja yang aku mau. Tapi kamu karus yakin
dan percaya, bahwa aku berusaha agar tidak mengotori kertas itu dengan hal yang
tidak baik, kalaupun aku pernah membubuhkan tinta amarah, ataupun hukuman kecil
padamu, hal itu kulakukan bukan karena
aku tidak sayang padamu, tapi itu mengajarkanmu sadar bahwa ada hal yang tidak
boleh dilakukan.
Hati
kecilku sedih jika melihat hatimu terluka, apalagi luka yang membuat dirimu
meneteskan air mata. Sabar sayang, hidup akan mengajarkan arti kedewasaan
padamu, karena aku sadar kalau kamu dewasa sebelum waktunya.
Hatimu
tidak pernah menyimpan dendam padaku meski aku pernah marah padamu, hal itu
adalah pelajaran yang sangat mahal yang telah kau ajarkan padaku.
Maaf
anakku, terlalu sedikit waktuku buatmu, terlalu sedikit kebersamaan yang kita
lalui, tapi semua kulakukan untukmu.
Kamu
harus yakin bahwa kasih sayang yang kuberikan tulus tanpa mengharap balas.
I Love You sayang
I Love You Naila Narel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar